quotes about life malay
Hello everyone I wish you is steady, Right now are want to share information about quotes about life malay complete with images and contents. Before stepping to content quotes about life malay it's good we watch first about the quotes about life malay.
quotes about life malay is quite busy wanted right now, especially quotes about life malay which want me spread this is very complete with more information. In this modern era a lot technology that is supersophisticated, starting from Smartphone which your have very much do anything in the hands that you hold that. Want it looking for travel spots, places to eat, weird places it's all in your hand.
Discussion this time is part of article which has many in the internet world that you hold . Of course the content that will me to share is very different from the other next blog, very complete and promising.
Looks like there's no need to wait any longer, let's go straight to the main point, Here information quotes about life malay complete with image.
HomeMy BooksBrowse ▾RecommendationsChoice AwardsGenresGiveawaysNew ReleasesListsExploreNews & InterviewsArtBiographyBusinessChildren'sChristianClassicsComicsCookbooksEbooksFantasyFictionGraphic NovelsHistorical FictionHistoryHorrorMemoirMusicMysteryNonfictionPoetryPsychologyRomanceScienceScience FictionSelf HelpSportsThrillerTravelYoung AdultMore Genres
Find & Share Quotes with Friends
Melayu Quotes
Quotes tagged as "melayu"
Showing 1-17 of 17
“Yang penting diingati ialah tatkala kita mahu kembali menggali dari tradisi yang lalu, kita harus bersedia untuk memilih tradisi yang dapat mengembangkan kemanusiaan kita masakini, bukan pula dari tradisi budaya yang membelenggu dan mengkerdilkan keperibadian, pandangan dunia dan sistem nilai.”
―
Azhar Ibrahim,
Bahasa dan Tantangan Intelektualisme
“Manusia ini kuat, tapi nafsu mampu menundukkannya.Nafsu itu kuat, tapi iman mampu menundukkannya.”
―
Najmi Nawawi,
Head With Serban
Walaupun setengah daripada mereka ini berkelulusan ijazah, ini belum bermakna mereka itu ahli dalam ilmu masing-masing. Ijazah itu menandakan tingkat pelajaran dalam sesuatu bidang, belum keahlian dalam sesuatu ilmu. Selain itu, dalil-dalil yang mereka gunakan untuk menentukan peribadi Melayu kebanyakannya lemah, penentuan masalah pun kurang teratur cara-caranya.”
―
Syed Hussein Alatas,
Siapa Yang Salah: Sekitar Revolusi Mental dan Peribadi Melayu
Hak manusia yang berlandaskan nafsu ini menjauhi fitrah Muslim yang sebenar. Jangan jadikan hak asasi manusia sebagai alasan untuk membenarkan tindakan. Kita sering kali fikir tentang hak manusia, tapi kita lupa bahawa kita adalah hamba-Nya, dan kita ini hak milik Allah. Bagaimana dengan hak kita sebagai hamba?”
―
Najmi Nawawi,
Head With Serban
Sebetulnya unsur mengamuk yang diakui oleh kebudayaan bukanlah yang dimaksudkan oleh Dr Mahathir. Dalam tulisan sejarah terdapat huraian tentang peristiwa mengamuk yang ertinya lain sama sekali. Yang dimaksudkan dengan mengamuk ialah suatu cara bertempur melawan musuh yang jumlahnya jauh lebih besar. Pahlawan yang mengamuk itu menyerang musuh, dengan cepat, membinasakannya, menimbulkan huru-hara dalam kalangannya, menunjukkan keberanian yang luar biasa. Keadaan jiwanya tidak terganggu. Ingatannya tidak hilang. Ia tidak menyerang anak, isteri, atau sebarang orang di jalan. Amuk pahlawan yang dilukiskan dalam sejarah Melayu adalah perbuatan yang waras, satu peribadi pahlawan Melayu di masa yang lampau, bukan letupan jiwa yang sangat tertindas merupakan perbuatan gila membinasakan manusia lain secara membabi buta. Daripada siasat dan tipu daya pertempuran perbuatan yang gila dan tidak teratur itu merugikan. Tidak pernah tenttera Melayu dahulu menggunakan pahlawan yang mengamuk secara gila.”
―
Syed Hussein Alatas,
Siapa Yang Salah: Sekitar Revolusi Mental dan Peribadi Melayu
Hak manusia yang berlandaskan nafsu ini menjauhi fitrah Muslim yang sebenar. Jangan jadikan hak asasi manusia sebagai alasan untuk membenarkan tindakan. Kita sering kali fikir tentang hak manusia, tapi kita lupa bahawa kita adalah hamba-Nya, dan kita ini hak milik Allah. Bagaimana dengan hak kita sebagai hamba?”
―
Najmi Nawawi,
Head With Serban
Have you ever come acrossperibahasaor Malay proverbs? If you came across English proverbs, sometimes you do not even realize it was a proverb, because it is used often in our daily speech and the expressions are often more vernacular (or maybe it’s just me). Just imagine someone using the phrase “it takes two to tango”, nobody would react differently because it is very common to use it, but if you use the Malay equivalent of it in a Malay conversation, “bertepuk sebelah tangan, tidak akan berbunyi“, there is a certain air about it that makes it soundsclassy.
Learning proverbs is crucial to understand a language to a deeper level. If one is to study each Malay proverb, you will find that the older generations were rich in culture and wisdom, and we, the newer generations certainly can find many things to learn from them.
If you take the previous example, “bertepuk sebelah tangan, tidak akan berbunyi“, it literally translates to ‘clapping with one hand cannot produce a sound‘. What you can derive from this phrase is that you need two hands to clap properly, hence,it takes two to tango. An interesting twist to the basic English version right?
Most Malay proverbs are longer compared to English ones. Personally, I think this is because English proverbs are straightforward in delivering their meaning (not in every case), compared to Malay proverbs that use flowery words and hidden meanings. Of course, there are simple and short ones, but most of them are long sometimes confusing, even to Malay native speakers.
How?, perfect isn't the article?. Hopefully with content quotes about life malay those, the viewers the problem can be overcome and entertained thanks to writing this.
All of I, Hopefully content about quotes about life malay those can be useful for all of you you. End word. See a for everything.